Matarantainya ialah Sumpah Pemuda 1928 yang ada setelah 20 tahun Boedi Oetomo. Lalu berkembang pada era 1945,di mana sejarah kemerdekaan lahir. Lalu berkembang lagi pada gejolak era 1960–1965-an, kemudian 1998 yang terjadi berselang 30 tahun.Itulah fase-fase perkembangan sejarah Indonesia.
terjawab • terverifikasi oleh ahli Meskipun peristiwa sumpah pemuda sudah lama berlalu tetapi suka mengingat nilainya terus suka memberitahu pada teman selalu merawat bukunya JawabanBnilai nilainya harus diterapkanPenjelasandari sejarah sumpah pemuda banyak pelajaran yang dapat kita ambil seperti bersatu, kerja sama, musyawarah, yang dapat kita terapkan nilai nilainya dalam kehidupan sehari hari Jawabanb. nilai nilainya terus diterapkan maaf kalo salah
Pemudaberasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang kemudian dikenal sebagai momentum Sumpah Pemuda. Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 menjadi sejarah dan juga sebuah bukti bahwa pemuda memiliki semangat yang tinggi dalam upaya perbaikan negerinya. Semangat baru ini dikobarkan para pemuda ditengah masa penjajahan.
Jakarta, IDN Times - Hari ini 94 tahun lalu para pemuda berkumpul di Gedung Indonesisch Club yang berdiri di Jalan Kramat Raya No106, Kwitang, Jakarta Pusat. Mereka datang dari berbagai daerah untuk mengikuti Kongres Pemuda tersebut kemudian menjadi momen bersejarah. Sebab, dalam pertemuan tersebut, para pemuda berikrar untuk bersatu. Ikrar tersebut kemudian dikenal dengan nama 'Sumpah Pemuda'. Berikut beberapa fakta unik tentang Sumpah Teks naskah Sumpah PemudaDok. Istimewa/JJ RizalAda tiga isi teks naskah Sumpah Pemuda untuk keutuhan Republik Indonesia. Berikut teks naskah Sumpah Pemuda1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Baca Juga Kongres Pemuda II, Tempat Sumpah Pemuda Dikumandangkan Pertama Kali 2. Kongres Pemuda II digelar di gedung milik Sie Kong LiongMuseum Sumpah Pemuda di Jakarta. ANTARA FOTO/Nova WahyudiPeristiwa Kongres Pemuda II digelar di Gedung Indonesisch Club pada 27-28 Oktober yang berdiri di Jalan Kramat Raya ini milik seorang keturunan Tionghoa bernama Sie Kong Liong. Kini, gedung tersebut telah bersalin rupa menjadi Museum Sumpah Pemuda. 3. Awalnya tidak ada kata "Sumpah Pemuda"Museum Sumpah Pemuda ANTARA FOTO/Rivan Awal LinggaSebenarnya tidak ada kata "Sumpah" dalam hasil Kongres Pemuda II. Sejarawan JJ Rizal pernah mengatakan kata “Sumpah Pemuda” diberikan bertahun-tahun kemudian setelah peristiwa Kongres Pemuda II.“Kata sumpah ini ditempelkan belakangan setelah Indonesia merdeka. Kata sejatinya 'Putusan Kongres pemuda-pemuda Indonesia' diganti menjadi 'Sumpah Pemuda',” kata JJ Rizal kepada IDN Times, Kamis, 25 Oktober 'Sumpah', kata JJ Rizal, ditambahkan sebagai pengingat bagi rakyat Indonesia, khususnya pemuda, atas ikrar mereka untuk bersatu sebagai sebuah bangsa. Baca Juga 10 Kisah Pemuda Inspiratif di Berbagai Pelosok Negeri, Bikin Semangat!
BULANBAHASA, SUMPAH PEMUDA, DAN BAHASA HUKUM. Oleh SHIDARTA (September 2015) Dalam beberapa hari ke depan, kita akan memasuki bulan Oktober yang dikenal juga sebagai Bulan Bahasa. Konon predikat Bulan Bahasa diberikan karena pada tanggal 28 Oktober 1928 terjadi peristiwa Sumpah Pemuda yang mengikrarkan bahasa Indonesia sebaga
Meskipun peristiwa Sumpah Pemuda sudah lama berlalu, tapi? Nilai-nilainya terus diterapkan Aku masih tetap mengingatnya Aku tetap bangga kepada para tokohnya Semua jawaban benar Semua jawaban benar Jawaban yang benar adalah A. Nilai-nilainya terus diterapkan. Dilansir dari Ensiklopedia, meskipun peristiwa sumpah pemuda sudah lama berlalu, tapi Nilai-nilainya terus diterapkan. Pembahasan dan Penjelasan Menurut saya jawaban A. Nilai-nilainya terus diterapkan adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google. Menurut saya jawaban B. Aku masih tetap mengingatnya adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali. Menurut saya jawaban C. Aku tetap bangga kepada para tokohnya adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain. Menurut saya jawaban D. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan. Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain. Kesimpulan Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah A. Nilai-nilainya terus diterapkan. Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.
SumpahPemuda tercetus dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober
- Peristiwa Sumpah Pemuda pada 1928 menjadi salah satu bagian penting dalam sejarah kelahiran ide persatuan untuk kemerdekaan Republik Indonesia. Sumpah Pemuda lahir di Kongres Pemuda II yang diselenggarakan pada 28 Oktober 1928. Latar belakang peristiwa Sumpah Pemuda pada 1928 adalah kemunculan banyak organisasi baru berbasis kepemudaan di Indonesia pada awal dekade 1920-an. Namun, mayoritas organisasi itu masih mengikatkan identitas pada unsur kedaerahan atau antara organisasi pemuda yang populer pada masa itu ialah Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Borneo, Jong Islamieten Bond, dan lain-lain. Lalu muncul gagasan untuk merajut komunikasi di antara banyak organisasi pemuda itu. Pada dekade 1920-an ini, kesadaran akan pentingnya persatuan sebagai sesama bangsa Indonesia pun mulai tumbuh. Ide kemerdekaan juga mulai menjalar di kepala para aktivis organisasi pemuda yang kebanyakan merupakan kaum terpelajar. Mereka melek huruf, punya wawasan modern, serta tahu bahwa penjajahan Belanda adalah akar keterbelakangan dan kemiskinan Bangsa Indonesia. Kronologis Peristiwa Sumpah Pemuda pada 1928 Gagasan untuk menggelar pertemuan antara organisasi-organisasi pemuda semakin menguat pada pertengahan dasawarsa 1920-an. Dalam buku Sumpah Pemuda Latar Sejarah dan Pengaruhnya bagi Pergerakan Nasional 2008 karya Momon Abdul Rahman Dkk, tercatat bahwa salah seorang tokoh pemuda yang getol mendorong pertemuan itu adalah Mohammad Tabrani. Tabrani yang kelahiran Madura saat itu merupakan aktivis Jong Java Bandung dan Batavia. Kelak, mengutip catatan dalam buku Seabad Pers Kebangsaan 1907-2007 2007388, Tabrani menjadi pendiri Partai Ra'jat Indonesia pada 1930. Dia pun dikenal sebagai tokoh jurnalis lewat aktivitasnya di Majalah Ra' Abdul Rahman Dkk menulis, Tabrani yang menjadi wartawan muda di Koran Hindia Baroe, menginisiasi Konferensi Organisasi Pemuda Nasional Pertama pada 15 November 1925 di Gedung Lux Orientis Jakarta. Konferensi ini dihadiri oleh perwakilan dari Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Pelajar Minahasa, Sekar Roekoen, dan sejumlah peserta konferensi tersebut memutuskan rencana penyelenggaraan Kongres Pemuda I pada 30 April - 2 Mei 1926. Dari Kongres Pemuda I tersebut, muncul kesepahaman para pemuda akan pentingnya persatuan di Indonesia untuk melawan penjajahan Belanda. Kongres Pemuda I menyatukan pendapat para wakil organisasi pemuda bahwa faktor utama yang bisa menyatukan Bangsa Indonesia adalah bahasa. Di Kongres ini, Muhammad Yamin mengusulkan bahasa Jawa dan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan. Namun, akhirnya mayoritas peserta Kongres Pemuda I sepakat, bahasa Melayu sebagai dasar bagi bahasa Indonesia. Bahasa-bahasa daerah lain di nusantara bisa memperkaya bahasa persatuan juga Sejarah Lirik Lagu Indonesia Raya dalam Hari Sumpah Pemuda Pengaruh Sumpah Pemuda bagi Sejarah Perjuangan Kemerdekaan RI Selanjutnya diadakan lagi pertemuan pada 15 Agustus 1926 yang dihadiri oleh berbagai organisasi pemuda dan Komite Kongres Pemuda I. Melalui pertemuan itu, lahir ide pembentukan badan untuk menyatukan oerganisa-organisasi pemuda, yakni Jong Indonesia. Anggaran dasar Jong Indonesia disahkan pada 30 Agustus seperti dicatat Marwati Djoened Poesponegoro dalam Sejarah nasional Indonesia Edisi V Zaman Kebangkitan Nasional dan Masa Hindia Indonesia 2008, perhimpunan itu tidak berjalan sesuai harapan. Karena itu, Algemene Studie Club di Bandung membentuk perkumpulan bertujuan dan bernama sama, Jong Indonesia pada 20 Februari 1927. Perbedaan perhimpunan baru ini dengan versi sebelumnya, hanya di susunan organisasinya. Jong Indonesia ini digawangi sejumlah pelajar di Bandung dan kelak berubah nama menjadi Pemoeda Indonesia. Organisasi baru itu semula dipimpin Soegiono ketua, Semawi wakil ketua, Moeljadi sekretaris, Soepangkat bendahara. Mereka adalah pelajar yang rutin berdiskusi dengan 3 tokoh Algemene Studie Club, yaitu Mr. Sartono, Mr. Soenario, dan Mr. Boediono. Sementara itu, pada bulan September 1926, terbentuk juga perkumpulan para pelajar di Indonesia yang diberi nama Perhimpunan Pelajar-Pelajar di Indonesia PPPI. Organisasi ini yang melanjutkan ide penyatuan organisasi-organisasi pemuda melalui waktu dua tahun untuk merajut komunikasi di antara banyak organisasi pemuda dan pelajar sebelum ide Kongres Pemuda II mengkristal. Para aktivis PPPI menjadi pelopor ide pentingnya fusi organisasi-organisasi pemuda melalui penyelenggaraan Kongres Pemuda II. Akhirnya, PPPI menginisiasi pertemuan yang melibatkan wakil sejumlah organisasi pemuda pada 3 Mei 1928 dan 12 Agustus 1928. Pertemuan yang berlangsung di gedung Indonesische Clubgebouw, Jalan Kramat 106, Weltevreden Jakarta itu melahirkan kesepakatan tentang waktu, tempat, dan sumber biaya kongres yang berasal dari patungan 7 organisasi peserta. Selain itu, disepakati pembentukan panitia Kongres Pemuda II. Adapun susunan panitia Kongres Pemuda II sebagai berikut-Ketua Soegondo Djojopoespito PPPI-Wakil Ketua R. M. Djoko Marsaid Jong Java-Sekretaris Muhammad Yamin Jong Sumatranen Bond -Bendahara Amir Sjarifuddin Jong Bataks Bond-Pembantu I Djohan Mohammad Tjai Jong Islamieten Bond-Pembantu II R. Katjasoengkana Pemoeda Indonesia-Pembantu III R. C. L. Senduk Jong Celebes-Pembantu IV Johannes Leimena Jong Ambon-Pembantu V Mohamad Rocjani Soe'oed Pemoeda Kaoem Betawi.Panitia tersebut kemudian merencanakan Kongres Pemuda II selama 1 hari 2 malam di tanggal 27-28 Oktober 1928. Atas usulan PPPI, kongres digelar di 3 tempat berbeda. Ketiga tempat itu dipakai untuk 3 agenda sidang dalam kongres. Fajriudin Muttaqin dan Wahyu Iryana dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional 2015 mencatat 3 tempat Kongres Pemuda II adalah1. Gedung Katholieke Jongenlingen Bond di Waterlooplein kini Lapangan Banteng Jakarta2. Gedung Oost Java Bioscoop di Koningsplein Noord kini Jl Medan Merdeka Utara No. 14 Jakarta3. Gedung Indonesische Clubgebouw kini Jalan Kramat Raya 106 Jakarta.Baca juga Lirik Lagu Indonesia Raya 3 Stanza, Makna, dan Sejarah Penciptanya Contoh Teks Pidato Tentang Sumpah Pemuda Sidang Kongres Pemuda II yang pertama digelar pada Sabtu malam, 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond. Sidang ini dimulai selama pukul hingga Setelah rapat dibuka oleh ketua panitia kongres, Soegondo Djojopoespito, sejumlah perwakilan organisasi lantas menyampaikan pidatonya. Di sidang pertama, salah satu yang naik podium adalah Muhammad Yamin dengan pidato berjudul Persatuan dan Kesatuan. Di pidato ini, Yamin menyerukan pentingnya persatuan guna membangun kebangsaan Indonesia. Dia meyakini persatuan Bangsa Indonesia bakal kokoh karena masyarakat di nusantara punya kesamaan kultur, bahasa, hingga hukum adat. Pidato Yamin lantas menjadi bahan diskusi peserta sidang. Di antara yang memberikan tanggapan atas pidato Yamin ialah Kartosoewirjo. Momon Abdul Rahman Dkk menulis, Kartosoewirjo memberi usulan agar bahasa Indonesia mesti menjadi penghubung dalam persatuan para pemuda. Menurut dia, hal itu penting bagi terwujudnya pergerakan nasional. Sidang Kongres Pemuda II yang kedua kemudian dilanjutkan di Gedung Oost Java Bioscoop pada Minggu pagi, 28 Oktober 1928. Berlangsung selama pukul sidang kedua ini berfokus membahas upaya memajukan pendidikan di Indonesia Hindia Belanda. Salah seorang pembicara yang semula akan hadir ialah Ki Hajar Dewantara, tapi pendiri Taman Siswa itu batal gagasan tentang pendidikan dalam sidang kedua menunjukkan kemajuan berpikir para pemuda Indonesia kala itu. Di antara mereka termasuk beberapa peserta perempuan. Poernamawoelan, misalnya, menyampaikan pidato yang mengkritik pendidikan kala itu sebab lebih cenderung menakut-nakuti anak. Dia menganjurkan pendidikan demokratis yang mendorong anak merdeka. Pembicara lain, Abdoellah Sigit menekankan budaya membaca, organisasi dan semangat kebangsaan untuk mendukung pendidikan di sekolah. Dia pun mengkritik kultur masyarakat yang masih membedakan derajat laki-laki dan sidang ketiga atau penutup dalam Kongres Pemuda II diselenggarakan di Indonesische Clubgebouw pada Minggu malam, 28 Oktober 1928. Dimulai sekitar pukul sidang ketiga ini diikuti oleh ratusan peserta. Meskipun diawali pidato tentang gerakan kepanduan yang disampaikan oleh Ramelan dari Sarekat Islam, pembicara lain menyoroti topik nasionalisme dan kebangsaan. Mr. Sartono dan Mr. Soenario merupakan dua pembicara yang menyuarakan pentingnya nasionalisme dan persatuan juga Sejarah Bahasa Indonesia, Sebelum dan Sesudah Indonesia Merdeka Siapa Pembaca Teks Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928? Saat tiba waktu istirahat di tengah rapat ketiga, Wage Rudolf Soepratman menghadap pada ketua kongres, Soegondo Djojopoespito. Setelah menaruh kotak biolanya di lantai, seturut catatan dalam buku Sumpah Pemuda Latar Sejarah dan Pengaruhnya bagi Pergerakan Nasional 2008, dia lalu menyerahkan kertas berisi notasi dan syair lagu Indonesia Raya. WR Soepratman meminta izin untuk memperdengarkan lagu ciptaannya itu. Panitia lalu memberi izin. Namun, karena ada desakan petugas pemerintah kolonial Belanda yang mengawasi kongres, WR Soepratman hanya boleh memperdengarkan lagu itu dengan biola, tanpa disertai syairnya. Di penghujung acara, sebelum putusan Kongres Pemuda II dibacakan, dia memperdengarkan lagu Indonesia Raya di depan para peserta kongres. Kongres lalu ditutup dengan pembacaan putusan, dan ikrar Sumpah Pemuda. Isi Sumpah Pemuda dan Putusan Kongres Pemuda II Kongres Pemuda II menghasilkan 6 putusan yang sempat dibacakan di depan para peserta yang berdiri untuk memberikan penghormatan. Daftar keputusan Kongres Pemuda II adalaha. Menjunjung bahasa Indonesiab. Perasaan dan kemauan persatuan bangsa Indonesia cuma satuc. Putra dan putri Indonesia mengakui tanah tumpah darah Indonesia dan bersetiad. Bahasa Indonesia wajib dipakai dalam perkumpulan dan pergaulan anak Indonesia karena dalam kongres itu juga bisa dipakai buat mengeluarkan perasaan kebangsaane. Memperhatikan dasar-dasar persatuan yang teguh, karena persatuan itu didasarkan atas hukum nasional, budaya, history, dan bahasa yang samaf. Menyiarkan rasa kebangsaan dan persatuan itu pada berbagai pers sedunia. Seusai 6 putusan Kongres Pemuda II dibacakan, para pemuda yang menghadiri sidang penutupan itu lantas mengucapkan ikrar Sumpah Pemuda. Pembacaan ikrar itu dipimpin oleh Raden Soerjadi, perwakilan organisasi Sekar Roekoen. Isi Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut1. PertamaKami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. 2. KeduaKami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia. 3. KetigaKami putra dan puteri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia. - Pendidikan Kontributor Muhammad Iqbal IskandarPenulis Muhammad Iqbal IskandarEditor Addi M Idhom
Meskipunacara diselanggarakan pada Hari Minggu, peserta antusias mengikuti seminar peringatan sumpah pemuda dengan pembahasan yang segar. Pasalnya, pemuda di era 4.0 memiliki peran yang secara signifikan telah bergeser. Sudah 90 tahun berlalu dan zaman telah memasuki era disrupsi yang sifatnya eksponensial. Hal ini disampaikan oleh Lisa
JAKARTA, - Hari Sumpah Pemuda selalu diperangti pada tanggal 28 Oktober setiap tahun sebagai momentum bersatunya para pemuda. Sumpah Pemuda dinilai menjadi momen kunci dalam perjuangan bangsa Indonesia merebut kemerdekaan. Sumpah Pemuda adalah hasil dari Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928, 92 tahun yang lalu, begini bunyinyaPertama Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia. Kedua Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia Ketiga Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Baca juga Jokowi Minta Hari Sumpah Pemuda Jadi Momen Bersatu Hadapi Covid-19 Para pemuda kerap memegang peran penting dalam sejarah Indonesia, sebut saja peristiwa Rengasdengklok di mana para pemuda 'menculik' Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, hingga gerakan Reformasi yang dimotori kelompok mahasiswa dan berhasil mengakhiri kekuasaan Orde Baru. Namun, tahukan Anda bahwa gerakan pemuda itu telah dimulai jauh sebelum peristiwa Sumpah Pemuda? Tri Koro Dharmo Pergerakan Pemuda sebetulnya sudah ada 13 tahun sebelum Sumpah Pemuda. Dilansir dari buku Indonesia dalam Arus Sejarah 2013, terdapat sebuah perkumpulan pelajar bernama Tri Koro Dharmo yang berdiri pada 7 Maret 1915. Tri Koro Dharmo beranggotakan para pelajar bumiputra yang berasal dari perguruan dan sekolah-sekolah yang ada di Jawa. Baca juga Demo di Hari Sumpah Pemuda, Massa Aksi Bacakan Sumpah Buruh Tolak Omnibus Law Secara bahasa, Tri Koro Daharmo bermakna tiga tujuan mulia sakti, bukti, bakti. Organisasi itu menginginkan sebuah perubahan dari cara pandang pemuda akan kondisi yang terjadi di Indonesia. Seiring waktu berjalan, Tri Koro Dharmo berubah nama menjadi Jong Java agar keanggotaan organisasi itu dapat lebih luas, seluruh pelajar dari Jawa, Madura, Bali, dan Lombok pun bisa bergabung. Baca juga Peringatan Sumpah Pemuda, Wakil Ketua KPK Korupsi adalah Musuh Bersama Mereka kemudian menggelar berbagai kongres untuk menyempurnakan dan menyebarkan pentingnya peran pemuda ke banyak kalangan. Kegiatan organisasi itu menyasar pada pemberantasan buta huruf agar pemuda bisa bebas melihat dunia Indonesia Sebelum Tri Koro Dharmo berdiri, sebetulnya sudah ada perkumpulan pemuda lainnya yaitu Perhimpunan Indonesia. Beberapa tokoh yang tergabung dalam Perhimpunan Indonesia antara lain Tjipto Mangoenkoesoemo, Soewardi Soerjaningrat Ki Hajar Dewantara, Sutan Sjahrir, dan Mohammad Hatta. Namun, Perhimpunan Indonesia yang dibentuk pada 1908 belum menunjukkan peran aktifnya di Indonesia karena hanya sebatas perkumpulan mahasiswa yang belajar di Belanda. Baca juga Peringatan Sumpah Pemuda, Wapres Ingin Pemuda Berperan Aktif Atasi Pandemi Covid-19 Organisasi itu baru mulai bergerak setelah para mahasiswa Perhimpunan Indonesia kembali ke Indonesia. Mereka mulai menyadari akan tujuan bersama dan mengurangi perpecahan yang disebabkan perbedaan suku bangsa dan agama. Kongres Pemuda Buku 45 Tahun Sumpah Pemuda 1974 yang diterbitkan oleh Museum Sumpah Pemuda menyebutkan banyak perkumpulan pemuda kedaerahan yang muncul setelah berdirinya Tri Koro Dharmo atau Jong Java. Selain Perhimpunan Indonesia, terdapat pula Jong Batak, Jong Minahasa, Jong Celebes, Jong Ambon, Sekar Rukun, Jong Islaminten Bon, Pemuda Kaum Betawi, Pemuda Pelajar-Pelajar Indonesia PPPI dan masih banyak lainnya. Baca juga Peringatan Ke-92 Sumpah Pemuda, Wapres Harap Jadi Inspirasi dan Energi Mereka merasa membutuhkan dukungan untuk bisa bersatu demi kemerdekaan. Muncul inisiatif untuk bisa menggabungkan dari para perhimpunan pemuda ke dalam sebuah musyawarah besar yang kemudian dikenal dengan Kongres Pemuda. Kongres Pemuda I diselenggarakan pada 30 April hingga 2 Mei 1926. Namun, kongres tersebut belum bisa menyatukan persatuan karena masih kuatnya ego kedaerahan. Mereka pun menyadari bahwa ego kedaerahan tersebut akan mempersulit Indonesia untuk bersatu dan berjuang melawan penjajahan. Akhirnya, pada 27-28 Oktober 1928, para pemuda kembali berkumpul untuk menggelaar Kongres Pemuda II. Baca juga Lurah di Jakarta Diimbau Adakan Kegiatan Kepemudaan untuk Peringati Hari Sumpah Pemuda Kongres Pemuda II itu menghasilkan sebuah kesepakatan bersama akan pentingnya persatuan pemuda. Deklarasi pun dilakukan dan kelak dikenal dengan nama "Sumpah Pemuda". Istilah "Sumpah Pemuda" itu pun tidak muncul dalam putusan kongres melainkan diberikan setelahnya. Adapun Hari Sumpah Pemuda yang jatuh tiap 28 Oktober ditetapkan pada masa Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 315 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Meskipunsumpah pemuda sudah berlalu,tetapi nilai-nilai nya harus. - 40529629 Dandyngg6127 Dandyngg6127 24.04.2021 Sejarah Sekolah Menengah Pertama terjawab Tuliskan 3 peristiwa yang terjadi di perang khandak!
403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID SAHJ_yWGbd2brrBEnAzpiKxaqElkUCGeEZHshL7bfPcFa2regPqC6w==
Peristiwa28 Oktober 1928, yang diperingati sebagai hari Sumpah Pemuda adalah rekonstruksi simbolik belaka yang sengaja dibentuk kemudian setelah sekian lama peristiwa tersebut berlalu, yaitu adanya pembelokan dari kata
- Hari ini 92 tahun lalu, tepatnya 28 Oktober 1928, berlangsung Kongres Pemuda II yang menjadi pemicu lahirnya Sumpah Pemuda. Momentum Sumpah Pemuda menjadi salah satu titik balik perjalanan bangsa Indonesia menuju Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Sebab, saat itu Indonesia masih terpecah belah sehingga para pemuda belum memahami siapa musuh mereka dan bersatu untuk melawannya. Persatuan itu kemudian ditandai dengan momen Sumpah Pemuda. Baca juga Contoh Teks Eksplanasi tentang Sumpah Pemuda Organisasi pemuda Sebelum lahirnya Sumpah Pemuda, sudah mulai bermunculan organisasi pemuda seperti Perhimpunan Indonesia pada 1908, lalu Tri Koro Darmo pada 1915. Dikutip dari harian Kompas, pada 22 November 1977, sebelum 28 Oktober 1928, para pemuda masih terpecah dalam beberapa organisasi kedaerahan, seperti Jong Java, Jong Sumatra, dan lain-lain. Pada saat memperingati lima tahun Jong Sumatranen Bond pada 1921, Mohamad Yamin menerbitkan sebuah buku kumpulan sajak yang berjudul Tanahair. Namun, saat itu yang dimaksud Tanah Air oleh Yamin adalah Andalas, Sumatera. Belum termasuk Indonesia. Dalam masa enam tahun, tumbuh berbagai kesadaran baru di kalangan pemuda karena musuh yang dihadapi mereka sama, yaitu Belanda. Kesadaran itulah yang menyebabkan mereka berusaha menggalang persatuan dalam sebuah kesadaran baru. Pada 1926, diselenggarakan Kongres Indonesia Muda yang pertama Kongres Pemuda I. Bahkan, pada tahun itu pun kesadaran itu belum cukup untuk melahirkan sebuah sumpah pemuda. Baca juga Nilai-Nilai Penting Sumpah Pemuda Lahirnya Sumpah Pemuda Sumpah Pemuda baru lahir dua tahun kemudian. Pada 1928, Moh Yamin menerbitkan sebuah kumpulan sajak yang baru berjudul Indonesia, Tumpah Darahku. Itu menunjukkan perubahan kesadaran para pemuda. Ketika Kongres Indonesia Muda kedua Kongres Pemuda II diselenggarakan pada 1928, bahasa Melayu sudah lama menjadi bahasa pergaulan yang dipakai secara luas di seluruh kepulauan Nusantara. Namun, saat itu kedudukan bahasa Melayu belum kuat. Sebagian ahli Belanda menganjurkan agar bahasa Belanda menjadi bahasa resmi di seluruh Indonesia dipakai seluruh penduduk Bumiputera.Namun, ada juga ahli Belanda yang menganggap bahasa Belanda itu begitu tinggi sehingga tidak pantas dipakai oleh kaum inlander Indonesia. Karena ada perbedaan paham ini maka pemerintah kolonial Belanda tidak segera sampai pada kebijakan untuk menjadikan bahasa Belanda sebagai bahasa resmi satu-satunya. Padahal, sebelumnya Perancis dan Inggris mewajibkan bahasanya diterapkan di daerah jajahannya. Namun, kebijakan Belanda itu justru membuat bahasa Melayu memiliki kesempatan menjadi bahasa Indonesia. Baca juga Kisah Lagu Indonesia Raya dan Biola WR Supratman di Museum Sumpah Pemuda Detik-detik Sumpah Pemuda Dikutip dari 28 Oktober 2019, Kongres Pemuda II diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928. Kongres itu melahirkan sebuah deklarasi yang dikenang hingga saat ini. Tokoh yang berjasa dalam merumuskan deklarasi itu adalah Moh Yamin. Saat kongres berlangsung, dia menuliskan gagasan "Sumpah Pemuda" dalam sebuah kertas. Kertas itu kemudian dia sodorkan kepada Soegondo Djojopoespito, yang saat itu menjabat Ketua Kongres. "Ik heb een eleganter formulering voor de resolutie Saya punya rumusan resolusi yang elegan," kata Yamin kepada Soegondo, dikutip dari buku Mengenang Mahaputra Prof. Mr. H. Muhammad Yamin Pahlawan Nasional RI 2003. Teks Sumpah Pemuda Deklarasi bernama Sumpah Pemuda itu lahir setelah para peserta menyatakan sebuah kesepakatan bersama akan pentingnya persatuan pemuda. Adapun istilah Sumpah Pemuda tidak muncul dalam putusan kongres tersebut, tetapi diberikan setelahnya. Berikut ini isi teks keputusan Kongres Pemuda II Pertama Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa IndonesiaKetiga Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Lagu "Indonesia Raya" yang melegenda Lagu "Indonesia Raya" diciptakan dan diperdengarkan untuk pertama kali pada Kongres Pemuda 28 Oktober 1928. Lagu tersebut diperdengarkan secara instrumental di depan kongres dengan biola. Satu hal yang menarik dari lagu "Indonesia Raya" adalah, tidak banyak yang tahu bahwa lagu tersebut selama ini dinyanyikan hanya satu bait. WR Supratman menciptakan lagu tersebut dalam tiga bait stanza. Dari ketiganya, stanza pertama jauh lebih populer dan dihafal masyarakat Indonesia daripada kedua dan ketiga. Baca juga Update 12 Vaksin Corona Masuki Uji Coba Tahap 3, 6 Disetujui Terbatas Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
JHB9B. dpvp977jfe.pages.dev/3dpvp977jfe.pages.dev/397dpvp977jfe.pages.dev/46dpvp977jfe.pages.dev/41dpvp977jfe.pages.dev/7dpvp977jfe.pages.dev/5dpvp977jfe.pages.dev/103dpvp977jfe.pages.dev/317dpvp977jfe.pages.dev/61
meskipun peristiwa sumpah pemuda sudah lama berlalu tetapi